Wednesday 9 March 2016

CARA MEMBACA KODE SAE PADA PELUMAS

Contoh Pelumas dengan spesifikasi sebagai berikut :

SAE 15W-40 bermakna pada suhu rendah (dingin) memiliki sifat seperti oli
SAE 15W, pada suhu tinggi seperti SAE 40.
 Sifat oli SAE 15W mampu distart pada suhu dingin sampai suhu -15 oC
dan mampu mengalir dengan pemompaan sampai -25 oC.
 Sifat oli SAE 40 pada suhu mesin tinggi 100o C kekentalannya
berkisar 12.5 cSt – 16.3 cSt

SAE 20W-50
memiliki makna secara umum
oli yang mampu menyesuaikan
kekentalannya, pada suhu
rendah (dingin) memiliki sifat
seperti oli SAE 20W dan pada
suhu tinggi seperti SAE 50.
 Sifat oli SAE 20W mampu
distart pada suhu dingin
sampai pada suhu -10 oC
(tidak membeku)
dan mampu mengalir
dengan pemompaan sampai
pada suhu -20 oC.
 Sifat oli SAE 50 pada suhu
mesin tinggi 100o C tidak
terlalu encer, dengan tingkat
kekentalan berkisar antara

API Service pada Spek Oli… wajib dimengerti

apa itu API service??

API SERVICE ( American Petroleum Institute ) ??

API service merupakan Institusi Amerika yang menetapkan “grading” atau kemampuan sampai mana oli bisa bertahan, singkat-nya API service menunjukkan kualitas daripada oli itu sendiri. API service dikhususkan berdasarkan sistem kerja mesin, pembedanya diwakili dengan tanda abjad API service yang tertera, seperti api service dengan awalan (S) yang dikususkan untuk mesin bensin, dan api service dengan awalan (C) untuk mesin diesel. Mari kita bahas satu persatu antara S & C :mrgreen:

API SERVICE – S

Dalam klasifikasi (S) yang diperuntukkan bagi motor bensin ini meliputi kontrol deposit, oil oxidation, wear, rust and corrosion. Huruf di depan (S) menunjukkan tingkatan oli, seperti klasifikasi oli  SH, SJ, SL dan SM. Semakin mendekat ke (Z) bisa dikatakan semakin tinggi pula kualitas oli tersebut.
Untuk klasifikasi huruf SH, SJ dan lain sebagainya tersebut bukan tanpa arti…melainkan seperti yang kang Majid jabarkan di atas, tingkatan oli berdasarkan tingkatan huruf abjad yang ada, seperti klasifikasi dibawah ini…
 Pentingnya menggunakan pelumas rantai khusus ( bukan oli bekas alias tap tapan )
 SH : untuk Gasoline Engine Maintenance Service 1994
Klasifikasi ini direkomendasikan untuk mesin kendaraan bensin yang dibuat tahun 1994 (tahun teknologi mesin) pelumas dalam kategori ini melebihi persyaratan kinerja dari API Service (SG) sehingga dapat digunakan pada mesin yang direkomendasikan pabrikan untuk menggunakan pelumas API Service (SG) ataupun kategori dibawahnya.
 SJ : untuk Gasoline Engine Maintenance Service 1996
Direkomendasikan untuk kendaraan bensin dengan teknologi tahun 1996, namun kenyataan nya kendaraan kendaraan lansiran tahun 2006 juga masih doyan akan oli (SJ) ini :D
 SL : untuk Gasoline Engine Maintenance Service 2001
Direkomendasikan dengan tugas khusus untuk mesin kendaraan bensin yang menggunakan teknologi mesin tahun 2001. Pelumas yang memenuhi persyaratan API Service (SL) dapat dipergunakan dimana API Service (SL) dan kategori di bawahnya direkomendasikan oleh pabrikan mesin.
 SM : Lag..yang satu ini dibuat untuk semua karakter mesin yang digunakan pabrikan sampai saat ini, dimana oli jenis ini bisa dipakai pada mesin bensin yang pelumasannya memakai tingkatan di bawahnya (SM), seperti (SL), (SJ) dan (SH).
Oli-dOliva-Empordà-Còpia1

API SERVICE – C

Sistem klasifikasi ini hanya ada 4 kategori yang masih digunakan pabrikan dewasa ini yaitu CF , CG , CH dan CI. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing klasifikasi:
 CF : Untuk mesin diesel injeksi tak langsung, klasifikasi ini dibagi menjadi dua…ada CF2 dan ada juga CF4. API Service CF2 untuk mesin 2 langkah, dan API Service CF4 untuk mesin diesel 4 langkah.
 CG4 : Merupakan pelumas rekomendasi mesin diesel 4 langkah tugas berat dengan kecepatan tinggi, peluamsan dengan spesifikasi CG4 ini bisa juga dipakai pada mesin dengan pelumasan API Service CF4.
 CH4 : Pelumas yang direkomendasikan untuk mesin diesel 4 langkah kecepatan tinggi dengan tujuan standar emisi yang ada. Pelumas ini bisa dipakai pada mesin pengguna API Service CF4 atau CG4.
 CI4 : Pelumasan ini digunakan pada mesin diesel tugas berat, pelumas ini memiliki tingkat kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan kategori di bawahnya seperti CH4, CG4 dan CF4.

Klasifikasi Pelumas Berdasarkan Tingkat Kekentalannya

Klasifikasi Pelumas Berdasarkan Tingkat Kekentalannya dibedakan menjadi
2 (dua) jenis, yaitu sebagai berikut :

1 PELUMAS MONOGRADE


Adalah jenis pelumas yang hanya memiliki satu tingkat kekentalan.
Pelumas kategori ini memiliki rentang yang relative sempit atau kecil
terhadap perubahan temperatur.
Contoh : SAE 15W, SAE 20W, SAE 30W, SAE 40W, dll.

2 PELUMAS MULTIGRADE

Adalah jenis pelumas dengan tingkat kekentalan ganda (Multi)
dimana memiliki rentang kekentalan yang relatif luas atau lebar,
sehingga lebih fleksibel beradaptasi terhadap perubahan temperatur.
Contoh : SAE 15W-30, SAE 20W-30, SAE 30W-50, SAE 40W-50, dll.
Pelumas yang menggunakan kode SAE berarti telah teruji dan di evaluasi oleh
lembaga Society of Automotive Engineers yang didirikan oleh Andrew Riker
dan Henry Ford pada 1905.

KODE SAE
Adalah suatu kode yang menunjukkan kemampuan suatu oli dalam menjaga stabilitas kekentalannya
terhadap pengaruh suhu lingkungan/mesin panas atau dingin. Oli mempunyai Grade (derajat) tersendiri yang
diatur oleh Society Of Automotive Engineers. Bila pada kemasan Oli tertera SAE 5W-30 berarti
5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja
pada kekentalan 30

Pelumas

Apa itu Minyak Pelumas?

 Didefinisikan sebagai suatu zat yang berada diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agar dapat mengurangi gesekan yang terjadi diantara kedua permukaan tersebut

 • Pelumasan adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengurangi gesekan antara dua permukaan benda yang saling bergesekan dengan menambahkan suatu zat pelumas diantara permukaan tersebut.

 • Sistem Pelumasan adalah suatu sistem pemeliharaan dan perawatan terhadap perangkat mesin untuk menjaga kestabilan sebagai dampak aktifitas gesekan, gerakan serta panas yang ditimbulkan pada mesin tersebut

 TUJUAN PELUMASAN PADA MESIN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA ATAU RODA EMPAT

 1) Mengurangi semaksimal mungkin gesekan yang terjadi diantara bagian-bagian yang bergerak
2) Mengusahakan agar keausan terjadi seminimal mungkin
 3) Mendinginkan bagian-bagian mesin yang panas akibat gesekan
4) Menghalangi masuknya debu
5) Mencegah terjadinya korosi





Tuesday 11 June 2013

Macam-macam sistem EFI


1.        D-EFI (Tipe manifold absolute control)
Sistem D-EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk, tetapi karena tekanan dan jumlah udara dalam intake manifold tidak dalam konvensi yang tepat, sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan dengan sistem L-EFI.



2.        L-EFI (Tipe air flow meter)

Dalam sistem L-EFI, air flow meter langsung mampu mengukur jumlah udara yang mengalir melalui intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, sistem L-EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan dengan sistem D-EFI.

 

Keistimewaan-keistimewaan EFI


a.    Memungkin kan pencampuran yang homogen pada setiap silinder
Oleh karena setiap silinder mempunyai satu injector dan volume injeksi yang tepat dikontrol oleh ECU yang sesuai dengan putaran mesin dan perubahan beban, hal ini memungkinkan distribusi bahan bakar ke setiap silinder akan homogen. Selanjutnya perbandingan bahan bakar dan udara dapat dikontrol dengan mudah oleh ECU dengan merubah waktu bekerjanya injekor (fuel injection duration). Untuk alasan ini, campuran bahan bakar dan udara yang didistribusikan keseluruh silinder sama dan membentuk perbandingan bahan bakar dan udara yang optimal.
b.    Perbandingan bahan bakar dan udara dapat diperoleh pada semua tingkat RPM mesin
Campuran bahan bakar dan udara harus dibuat kaya selama perpindahan dari satu sistem ke sistem lainnya. Untuk alasan ini, jika campuran bahan bakar dan udara tidak dipertahankan pada keadaan kaya, akan terjadi ketidak normalan yang mungkin terjadi selama perubahan. Juga dikarenakan adanya ketidaksamaan yang lebih besar dalam distribusi campuran bahan bakar dan udara diantara setiap silinder. Campuran bahan bakar dan udara harus dipertahankan sedikit kaya dengan EFI, dikarenakan pengiriman campuran bahan bahan bakar dan udara akan berlangsung terus menerus dengan tepat dan pengiriman tersebut tidak tergantung pada kecepatan, putaran mesin dan beban inilah yang merupakan keunggulan dan penghematan bahan bakar.
c.    Respon yang baik sesuai dengan perubahan throtthle
Dengan menggunakan karburator jarak dari komponen injeksi bahan bakar ke silinder agak jauh jaraknya. Juga karena perbedaan berat jenis yang besar antara bensin dan udara sehingga mengakibatkan bahan bakar yang masuk kedalam silinder sedikit, dalam hubungannya dengan perubahan volume udara yang masuk. Dengan menggunakan EFI masing-masing injector dipasangkan dekat silinder, dan bahan bakar ditekan lebih tinggi dari tekanan intake manifold dan karena bahan bakar diinjeksi melalui lubang kecil sehingga mudah membentuk kabut. Oleh karena itu volume bahan bakar yang diinjeksi secara serentak berubah dengan perubahan volume udara masuk sesuai dengan membuka dan menutupnya throttle valve. Singkatnya, respon yang baik sesuai dengan perubahan posisi pada akselerasi.
d.   Kompensasi pada temperature rendah
            Kemampuan untuk menghidupkan mesin pada temperature rendah lebih baik, dikarenakan adanya cold start injekstor yang akan menginjeksikan bahan bakar selama distarter, juga karena adanya udara yang dialirkan melalui air valve cukup, yang memungkinkan kendaraan dapat segera dijalankan dengan dengan baik.

Macam-macam sitem injeksi bensin

Macam-macam sitem injeksi bensin  yaitu


a.    Model Single Point Injection
Pengertian Single Point Injection adalah penyemprotan dilakukan oleh salah satu injector untuk melayani semua silinder.    
b.    Model Multy Point Injection
Pengertian Single Point Injection adalah penyemprotan dilakukan oleh satu injector untuk tiap silinder.
c.    Tipe KE-JETRONIC
            Adalah sistem injeksi bensin Elektronik yang menyemprotkan bahan bakar secara kontinyu. Pengertian Model Multy Point Injection adalah Penyemprotan dilakukan oleh satu injector untuk setiap silinder,
d.   Type L/P JETRONIC
            Adalah sistem Bensin Elektronik yang ritme penyemprotan bahan bakarnya diatur secara elektronik.
e.    Mototronik (Engine Management)
            Adalah sistem injeksi bensin elektronik dan sistem pengapian elektronik yang sistem kontrolnya menjadi satu.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Belajar Otomotif - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger